Pengertian
Pemuda
pemuda
adalah manusia yang berusia 15 – 30 tahun, secara biologis yaitu
manusia yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kedewasaan seperti
adanya perubahan fisik, dan secara agama adalah manusia yang sudah
memasuki fase aqil baligh yang ditandai dengan mimpi basah bagi pria
biasanya pada usia 11 – 15 tahun dan keluarnya darah haid bagi
wanita biasanya saat usia 9 – 13 tahun.
Pemuda
adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani berbagai macam
harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat dimengerti
karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan
melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang mengisi dan
melanjutkan estafet pembangunan.
Di
dalam masyarakat, pemuda merupakan satu identitas yang potensial.
Kedudukannya yang strategis sebagai penerus cita – cita perjuangan
bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya.
Macam–macam
pemuda dikaji dari perannya dalam masyarakat :
- Pemuda Urakan, Yaitu pemuda yang tidak bermaksud untuk mengadakan perubahan–perubahan dalam masyarakat. Tidak ingin untuk mengadakan perubahan dalam kebudayaan, akan tetapi ingin kebebasan bagi dirinya sendiri, kebebasan untuk menentukan kehendak diri sendiri.
- Pemuda Nakal, Pemuda-pemuda ini tidak ingin, tidak berminat dan tidak bermaksud untuk mengadakan perubahan dalam masyarakat ataupun kebudayaan, melainkan berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan menggunakan tindakan yang mereka anggap menguntungkan dirinya tetapi merugikan masyarakat.
- Pemuda Radikal, Pemuda-pemuda radikal berkeinginan untuk mengadakan perubahan revolusioner. Mereka tidak puas, tidak bisa menerima kenyataan yang mereka hadapi dan oleh sebab itu mereka berusaha baik secara lisan maupun tindakan rencana jangka panjang asal saja keadaan berubah sekarang juga.
Pengertian
Sosialisasi
Istilah
sosialisasi sudah familiar juga. Banyak orang menggunakannya untuk
berbagai keperluan. Sampai saat ini masih saja banyak orang yang
latah menggunakan kata yang satu ini, karena tidak pas penggunaannya.
Sama saja halnya dengan orang memakai cincin. Memang cincin di
pasangkan pada jari tanggan. Akan tetapi ada saja orang memasangnya
pada jari telunjuk atau ibu jari. Pada hal sebaiknya, agar indah
dipandang tentunya dipasang pada jari manis.
Disini akan dijelaskan pengertian dasar dari kata
sosialisasi. Kata sosialisasi berasal dari kata sosial. Kata
“sosial”
digunakan untuk menunjukan sifat dari makhluk yang bernama manusia.
Sehinga munculah ungkapan “manusia
adalah makhluk sosial”.
Unkapan ini berarti bahwa mnusia harus hidup berkelompok atau
bermasyarakat. Mereka tidak dapat hidup dengan baik kalau tidak
berada dalam kelompok atau masyarakat. Dengan kata lain untuk hidup
secara memadai dia harus berhubungan dengan orang lain. Masing-masing
manusia (orang) saling membutuhkan pertolongan sesamanya.
Di
dalam hubungan antara manusia dengan manusia lain yang paling
penting terjadi adalah suatu reaksi yang menyebabkan munculnya
berbagai tindakan. Reaksi itu disebut dengan proses sosial.
Proses sosial itu terjadi disebabkan karena dalam tiap-tiap diri
mausia Allah telah menanamkan
mawaddah
dan rahmah.
Mawaddah
adalah perasan atau keinginan yang berupa harapan. Setiap orang
memiliki harapan-harapan terhadap orang lain, terutama
yang terdekat dengan dia. Seperti harapan tidak disakiti, harapan
untuk selalu membantu dan harapan lainnya. Sebaliknya dalam tiap diri
manusia itu ada sifat rahmah,
dengan sifat ini seseorang selalu membantu atau mengasihi orang lain
terutama yang terdekat dengan dia. Tiap orang selalu memberi atau
mengasihi. Yang diberikan itu tentu saja dalam pengertian luas, bisa
berupa perlindungan atau tidak menyakiti atau membantu meringankan
kerja dan lain sebagainya. Makanya dengan sifat dasar dari manusia
itu terjadilah interaksi. Dalam sosiologi biasa disebut dengan
istilah interaksi
sosial.
Interaksi
sosial
dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik yang saling
mempengaruhi antara orang perorangan, antara orang dengan kelompok
dan juga antara kelompok dengan kelompok manusia lainnya. Di dalam
interaksi itu salah satu faktor yang sangat penting dalam kelancaran
dan kesuksesannya adalah komunikasi. Dengan menggunakan bahasa yang
sama maka proses komunikasi dalam berinteraksi akan terlaksana dengan
mudah.
Pada
prakteknya proses sosial ini dibagi dua bentuknya, pertama proses
interaksi
yang menjurus kepada konflik. Dengan konflik orang-perorang bisa saja
terjadi pertengkaran, perkelahian dan dapat berakibat timbulnya
perceraian atau perpecahan. Dan yang kedua interaksi yang menjurus
kepada kesepahaman dan persuadaraan atau menghasilkan hubungan baik
sesamanya.
Interaksi
sosial yang kedua ini yang mengantarkan seseorang kepada saling
pengertian dan persaudaraan disebut sebagai sosialisasi.
Proses
sosialisasi adalah proses penyesuaian diri. Dengan kemampuan
penyesuaian diri itulah orang dapat hidup dengan baik. Apa yang
terjadi atau yang dilakukan dalam proses sosialisasi itu ?
Pertama,
adalah proses belajar
atau
belajar sosial, yaitu seseorang mempelajri berbagai macam peran
sosial. Pada peran sosial itu ada berbagai fungsi yang harus
dijalankan, yakni fungsi atau tingkah laku yang diharapkan oleh
orang lain atau kelompoknya. Peran sosial merupakan pola-pola tingkah
laku yang umum yang dilakukan oleh orang yang mempunyai posisi sosial
yang sama atau sederajat. Atau dengan kata lain yang di pelajari
adalah bentuk tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain atau
masyarakat. Juga termasuk mempelajari seluk-beluk bahasa yang
digunakan setiap hari.
Di
dalam proses belajar sosial tersebut seseorang akan tahu dan memahami
tingkah laku yang disukai atau diharapkan dan yang ditolak oleh orang
lain atau kelompoknya. Sebagai contoh fungsi-fungsi orang tua selalu
diharapkan oleh anak-anaknya. Berbicara yang tidak menyakitkan hati
selalu diharapkan oleh setiap orang. Demikian juga dengan tingkah
laku yang tidak diharapkan, mereka bersepakat tidak melakukannya.
Juga bersama-sama menolaknya.
Dengan
proses sosialisasi itu seseorang akan mengenal dan memahami berbagai
nilai dan norma yang ada di dalam masyarakat. Dengan sosialisasi juga
akan menimbulkan kesepakatan-kesepakatan untuk bekerjasama.
Mulai dari hal-hal sangat sederhana hingga persoalan yang lebih
kompleks. Sosialisasi dapat terlaksana seumur hidup, dalam hal
ini dapat saja berupa Pendidikan
Seumur Hidup
atau life
long education.
Dengan pengertian lebih luas proses sosialisasi adalah proses belajar
bergaul di dalam masyarakat dan budaya tertentu.
Kedua,
proses sosialisasi adalah proses pembentukan
sikap loyalitas sosial.
Loyalitas sosial atau kesetiaan sosial adalah perkembangan dari sikap
saling menerima dan saling memberi kearah yang lebih baik. Kita
sangat mudah melihatnya pembentukan kesetiaan sosial ini adalah
dalam keluarga. Setiap anggota keluarga selalu setia sesamanya. Di
dalam kelompok dan masyarakat juga kesetiaan sosial ini berkembang,
sebagai dasar kesatuan dan persatuan dalam masyarakat. Dengan kata
lain kesetianan sosial berkembang mulai dari kelompok yang sederhan
hingga kelompok yang lebih luas.
Ada
minimal tiga hal yang harus dilkukan agar tumbuh dan kembangnya
sikap loyalitas sosial ini yakni, pertama kita harus saling
berkomunikasi baik dalam keadaan berdekatan ataupun dalam keadaan
berjauhan (tempat tinggal). Dengan komunikasi yang teratur kita akan
saling mengetahui kabar dan berita di antara kita. Sakit atau senang
diantara kita dapat dengan cepat kita mengetahuinya.
Kedua,
sering bekerja sama menyelesaikan berbagai persoalan hidup. Misalnya
bergotong royong atau melakukan arisan. Kerja sama dapat saja
dilakukan dalam kelompok kecil (minimal dua orang) atau pun dalam
kelompok yang besar (yang jumlah anggotanya banyak).
Ketiga,
dalam kehidupan atau pergaulan sesama kita, sikap tolong menolong
harus dikembangkan. Berbagai kesulitan hidup yang kita alami pantas
kita minta tolong kepada orang lain atau teman. Begitu pula
sebaliknya bila kawan kita yang mengalami kesusahan wajib pula kita
membantunya. Tentu saja dasarnya adalah suka saling menerima dan
memberi.
Internalisasi
Belajar dan Sosialisasi
Proses
Sosialisasi ada 4 yaitu :
- Tahapan Persiapan, Tahapan ini dilakukan sejak manusia dilahirkan, pada saat anak - anak mulai mempersiapkan dirinya untuk mengenal dunia sosialisasi dari lingkungan rumah, media dan tempat - tempat yang disinggahinya dengan cara meniru walaupun tidak sempurna.
- Tahapan Meniru, Dimana seorang anak yang mulai sempurna untuk meniru apa yang dilakukan orang dewasa. Dia mulai mengetahui namanya, nama orang tuanya, dan apa yang dilakukan oleh orang tuanya.
- Tahapan Siap Bertindak, Tahapan ini memulai seorang anak yang hanya meniru menjadi seorang diri yang dia inginkan, menyadari adanya suatu norma yang ada dirumah maupun dilingkungannya, dan mulai mendapatkan kompleks yang harus dihadapinya didalam bersosialisasi.
- Tahapan Norma Kolektif, Tahapan ini sudah dianggap dewasa karena didalam dirinya sudah tau sepenuhnya apa itu arti norma dalam kehidupan yang sebenarnya, memiliki rasa peduli yang tinggi terhadap orang yang dia kenal maupun orang yang dia tidak kenal dalam arti masyarakat luas.Peranan Sosial Mahasiswa dan Pemuda di Masyarakat
Peranan
Sosial Mahasiswa
bisa dikatakan pemuda yang aktif dan berintelektual yang akan
berperan sebagai generasi yang diharapkan akan meneruskan generasi
sebelumnya, yang akan membangun negaranya menjadi lebih baik (maju).
Sedangkan Pemuda
adalah sesorang Individu atau kelompok yang berperan aktif di dalam
masyarakat dan bisa dikatakan Mahasiswa
atau tidak, karena belum
semua pemuda yang berintelektual mampu secara ekonomi untuk
menjenjang pendidikan yang lebih tinggi, karna biaya pendidikan yang
semakin mahal. Bisa dikatakan Pemuda memiliki Sosialisasi yang
tinggi yang dapat berperan penting dilingkungan masyarakat kuhususnya
bersosialisai untuk menjadi penengah di dalam lingkungan sekitar
maupun secara luas.
Pola
Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
- Landasaan Idiil
- Landasaan Konstitusional
- Landasaan Strategis
- Landasaan Historis
- Landasaan Normatif
Menurut
Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda yang ada di atas
telah ditetapkan oleh mentri pendidikan dan kebudayaan dalam
keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan NO 00323/U/1978 Tanggal
28 Oktober 1978.
Jadi, pembinaan dan pengembangan generasi muda adalah semua pihak yang bersangkutan harus ikut serta dalam kepentingan generasi muda, agar satu laras mencapai tujuan yang kita inginkan.
Jadi, pembinaan dan pengembangan generasi muda adalah semua pihak yang bersangkutan harus ikut serta dalam kepentingan generasi muda, agar satu laras mencapai tujuan yang kita inginkan.
Dua
Pengertian Pokok Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Pengertian
pokok pembinaan dan pengembangan Generasi Muda ada dua yaitu :
- Generasi muda sebagai subyek
- Generasi muda sebagai obyek
Generasi
Muda subyek adalah mereka yang telah dibekali ilmu dan kemampuan
serta landasan untuk dapat mandiri dalam menyelesaikan masalah -
masalah yang dihadapi bangsa, dalam rangka kehidupan berbangsa
bernegara serta pembangunan nasional.
Generasi
Muda Obyek adalah mereka yang masih memerlukan bimbingan yang
mengarah kan kepada pertumbuhan potensi menuju ke tingkat yang
maksimal dan belum dapat mandiri secara fungsional di dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional.
Masalah
- masalah Generasi Muda
Banyak
sekali masalah - masalah yang ada dikalangan generasai muda,
contohnya :
- Menurunnya jiwa idealisme, patriorisme dan nasionalisme dikalangan generasi muda
- Kurangnya Gizi yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan generasi muda
- Kawin muda
- Pergaulan bebas
- Meningkatnya Kenakalan Remaja (Tauran, Mabuk - mabukan, ganja, Narkoba)
- Belum adanya peraturan UUD yang menyangkut tentang Generasi Muda
Potensi
- potensi Generasi Muda
- Idealisme dan daya kritis
- Dinamika dan kreativitas
- Keberanian mengambil resiko
- Opimis dan kegairahan semangat
- Sifat kemandirian, disiplin, peduli, dan bertanggung jawab
- Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
- Patriotisme dan Nasionalisme
- Kemampuan menguasai ilmu dan teknologiTujuan Pokok SosialisasiTujuan sosialisasi ada 4 yaitu :
- Memberikan ketrampilan terhadap seseorang agar mampu mengimbangi hidup bermasyarakat
- Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif
- Membantu mengendalikan fungsi - fungsi organic yang dipelajari melalui latihan - latihan mawas diri yang tepat
- Membiasakan diri dengan berprilaku sesuai dengan nilai - nilai dan kepercayaan pokok yang ada dimasyarakat
Mengembangkan
Potensi Generasi Muda
Potensi Generasi
Muda dapat dikembangkan melalui bidangnya masing - masing agar
tercapai suatu keinginan yang selaras antara Generasi sebelumnya dan
Generasi Baru yang akan mencapai suatu negara yang maju dan
sejahtera.
Potensi
Generasi Muda dapat dikembangkan melalui bidangnya masing - masing
agar tercapai suatu keinginan yang selaras antara Generasi sebelumnya
dan Generasi Baru yang akan mencapai suatu negara yang maju dan
sejahtera.
Pendapat
Saya :
Pemuda dan sosialisasi saling berkaitan satu sama lain. Karena pemuda adalah penerus bangsa dan yang akan mempertahankan negaranya kelak, mereka harus bisa bersosialisasi dengan masyarakat. Dan tidak dapat dipungkiri juga suatu negara tercemin dari generasi mudanya. Banyak pemuda yang bisa besosialisasi, tapi banyak juga pemuda yang salah dalam bersosialisasi. Mereka merasa paling dihormati karena merasa sebagai penerus bangsa, mereka merasa apapun yang mereka lakukan adalah benar. Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda harus bisa bersosialisasi dengan benar jangan sampai salah bersosialisasi seperti terorisme. Ingat, kita besosialisasi untuk membuat semuanya positif dan negara kita bekembang bukan malah menimbulkan dampak negatif.
sumber :
0 komentar:
Post a Comment